PELAJAR PANCASILA BERKARAKTER DI MASA PANDEMI COVID-19

 Latar Belakang :

Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepatpengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik danmendidik (Sa’ud dan Makmun, 2011: 6). Kajian pendidikan yang perlu dikembangkan tersebut tentunya baik secara teoritis, praktis maupun secara filosofis. Teori dan praktik dalam unia pendidikan mengalami perkembangan seiring dengan semakin meningkatnya peradaban manusia (Aedi, 2015: 2).

Menurut Himmi (2017: 1-2) mengatakan bahwa proses pembelajaran sesungguhnya memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga pembelajaran yang akan diselenggarakan mengedepankan dan kemanfaatan bagi peserta didik. Hal tersebut diharapkan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang dapat menstimulasi kemampuan peserta didik dalam mengeksplorasi dan menggali potensinya secara optimal dengan kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Pembelajaran saat ini, diarahkan pada aktivitas modernisasi dengan bantuan teknologi canggih dengan harapan akan membantu siswa dalam mencerna materi pelajaran secara interaktif, produktif, efektif, inspiratif, konstruktif, dan menyenangkan. Selain itu, siswa juga diharapkan memiliki life skill dari aplikasi teknologi tersebut.

Menurut Asih (2020) mengatakan bahwa ahli teori pendidikan sering menyebut pendidikan era revolusi industri 4.0 untuk menggambarkan berbagai cara mengintegrasikan teknologi cyber baik secara fisik maupun non fisik dalam pembelajaran. Pendidikan era revolusi industri 4.0 adalah fenomena yang merespons kebutuhan revolusi industri dengan penyesuaian kurikulum baru sesuai situasi saat ini. Kurikulum tersebut mampu membuka jendela dunia melalui genggaman contohnya memanfaatkan internet of things (IOT). Di sisi lain pengajar juga memperoleh lebih banyak refrensi dan metode pengajaran.

Yang terjadi pada saat ini dunia pendidikan sedang di terpa oleh wabah virus corona atau yang lebih dikenal dengan covid-19. Ada berbagai keputusan pemerintah dalam menghadapi virus corona saat ini  Salah satunya adalah keputusan pemerintah yang memindahkan proses pembelajaran dari sekolah menjadi di rumah. Dalam hal tersebut, pendidik di harapkan memiliki keterampilan dan kemampuan berfikir kreatif dan inovatif untuk berkolaborasi dengan peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan adanya era teknologi yang semakin berkembang maka proses pembelajaran diarahkan untuk memanfaatkan teknologi dengan baik. Salah satu pemanfaat teknologi saat ini adalah eLearning menggunakan aplikasi google classroom.

SMP. Negeri 3 Amlapura  merupakan salah satu sekolah yang telah
memanfaatkan e-Learning sebagai media pembelajaran pada kondisi saat
ini yaitu adanya Covid-19. Kegiatan pembelajaran di sekolah menggunakan media e-learning dengan memanfaatkan aplikasi google classroom. Dalam proses pembelajarannya siswa diberikan penugasan oleh guru dan mengirim hasilnya ke aplikasi tersebut

Tidak hanya pembelajaran kurikuler yang terganggu akibat adanya pandemi covid-19 akan tetapi pembelajaran ektra kokurikuler juga menjadi tidak jalan. Kegiatan ektra kokurikuler seperti olahraga, seni, KIR dan yang wajib seperti kegiatan Kepramukaan pun tidak luput dari dampak wabah besar ini. Padahal sejatinya kegiatan pramuka adalah kegiatan penanaman karakter baik kepada peserta didik dimana didalamnya terdapat kegiatan yang melatih kemandirian, disiplin, inofatif, kolaboratif, kreatifitas yang semuanya dikemas dalam kerangka kegiatan yang menyenangkan dan tidak membosankan.

Oleh karena itu dalam tindakan aksi nyata Calon Guru Penggerak saya mencoba merancang kegiatan yang membangkitkan karakter kemandirian, disiplin, Kreatifitas, kolaboratif dan inovatif tentunya dengan kegiatan yang menyenangkan yang mereka sukai walaupun dengan cara-cara Daring yakni menggunakan media intrenet dan media sosial.

Tujuan Kegiatan :

Tujuan dari kegiatan yang direncanakan ini adalah untuk mengisi kegiatan kepramukaan yang vakum selama masa pandemi Covid – 19 dengan materi-materi atau kegiatan-kegiatan yang mungkin dilakukan secara daring. Lebih spesifik lagi kegiatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kebiasan-kebiasaan baik pada peserta didik agar tidak terlalu terlena dengan hal-hal diluar selama mereka tidak pergi ke sekolah. Karena disinyalir anak-anak terlalu terlena dengan kegiatan yang tidak terarah selama masa belajar di rumah ini.

Tolak Ukur

Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengingatkan siswa akan karakter kemandirian kedisisplinan, inovatif, replektif kolaboratif dan karakter lain yang diukur dengan hal-hal sebagai berikut :

1. Karakter kemandirian 

disini siswa ditugaskan untuk menjawab pesan salam yang disampaikan pembina setiap Pagi sebelum jam 6.30 Wita. Dengan membalas pesan artinya siswa tersebut sudah mandiri bangun pagi sebelum jam 6.30.

Yang kedua siswa diminta melakukan hal baik seperti merapikan tempat tidur setiap baru bangun pagi atau membersihkan kamarnya sendiri dan mengupload fotonya di WA grup.

2.    Karakter Disiplin

  Kedisiplinan diukur dengan ketaatan siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pembina serta melakukan hal-hal baik seperti sembahyang atau tugas harian yang

diberikan oleh orang tua mereka, disini siswa diminta untuk menunjukkan foto kegiatan membantu orang tua dalam tugas rutinitas.

3.    Kreatifitas

Karakter ini diukur dengan keberhasilan siswa dalam melakukan kegiatan baik secara insidental yang berkaitan dengan kegiatan mengisi waktu luang mereka dengan hal-hal yang bermanfaat untuk mereka sendiri, keluarga ataupun orang lain di masyarakat.

4.    Inovatif dan Kolaboratif

Diukur dengan keberhasilan siswa dalam menghasilkan produk yang memanfaatkan berbagai bahan yang ada di sekitar lingkungan mereka untuk menjadi sebuah karya seni, hasta karya ataupun produk-produk yang bermanfaat paling tidak bagi dirinya sendiri, dan jika mungkin bermanfaat bagi orang lain dan masyarakat . kegiatan ini bisa dilakukan individu maupun berkelompok dalam regunya.

Metode yang digunakan

Dalam Program aksi nyata ini saya menggunakan metode pengamatan langsung secara daring dimana siswa akan diamati melalui group WA yang sudah ada sebelumnya.

Dukungan

Kegiatan aksi nyata ini mendapat dukungan penuh dari siswa sendiri sebagai pelaku terutama Anggota Pramuka Inti yang berpangkalan di SMP. Negeri 3 Amlapura, selanjutnya orang  tua sebagai peran pengontrol dan pemberi motivasi, mengingat kegiatan ini dipraktikkan pada masa belajar dirumah. Selain itu kegiatan ini juga didukung oleh teman-teman dan rekan kerja di sekolah utamanya Kepala sekolah, Waka Kesiswaan, dan guru BK.

Hasil Kegiatan

Walaupun kegiatan ini dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas akan tetapi paling tidak telah mampu mengingatkan siswa akan karakter-karakter dan kegiatan baik yang mngkin saja telah lupa meraka lakukan karena terlena dengan zona nyaman di masa pandemi covid 19.yang mana disinyalir siswa terlalu banyak bermain gadget dan melupakan hal-hal bermanfaat karena kurangnya kontrol.

Karakter kemandirian

Dari satu Minggu Pelaksanaan Membalas salam dari pembina yang disampaikan lewat group WA setidaknya di hari pertama,  tercatat 23 siswa membalas salam sebelum jam 6.00 pagi, atau sekitar 62 %, sedangkan 6 orang  membalas setelah jam 6.00 hingga jam 6.30. artinya tidak terlambat, sementara sisanya lagi 6 orang mebalas setelah jam 6.30 wita.



Selain itu kemandirian siswa juga ditunjukan dengan  kegiatan berlatih secara mandiri di rumah tentang keterampilan teknik kepramukaan




Selain Foto  disini juga disertakan video latihan di rumah  masing-masing 

video latihan Pramuka di Rumah

VIDEO LATIHAN


Selanjutnya indikator kedua dari kemandirian siswa adalah siswa ternyata dapat berlatih sendiri walaupun tanpa dipinpin oleh pembinanya dengan berlatih melalui internet, atau buku-buku yang mereka miliki. Selain itu juga siswa secara mandiri melakukan tugas-tugas rutin yang menjadi tanggungjawab mereka dalam mengisi hari-hari yang diberikan orang tuanya.

Karakter Kedisiplinan


Selama satu minggu pelaksanaan mini program ini siswa telah mampu menunjukkan karakter disiplin walaupun tidak semuanya akan tetapi ini minimal sudah menunjukkan bahwa selama masa vandemi ini siswa tidak melupakan tugas-tugas rutinnya bahkan di masa vandemi inilah mereka lebih banyak dapat ebrinteraksi dengan orang tuanya dan lingkungan sekitar serta melakukan tanggung jawab atas tugas-tugas rutin di rumah. Hal ini ditunjuukan dengan siswa sudah mengupload foto kegiatan sehari-hari mereka di rumah dengan sangat baik bahkan hampir seluruh anggota Parmuka Inti darikelas delapan dan sembilan yang melakukannya. Sebagai ilustrasi berikut ini saya sampaikan beberapa foto dan videonya.


Karakter Kreatifitas

Disamping kemandirian dan Displin karakter yanag ingin dimunculkan dalam pembelajaran ektrakurikuler  online ini adalah karekter Kreativitas, yang mana dalam hal ini adalah kreatifitas siswa dalam mengisi waktu luang mereka selam masa Belajar dirumah yang telah beralangsung sejak beberapa bulan terakhir ini. Di sisni siswa juga telah menunjukkan kreatifitasnya berupa foto kegiatan bermanfaat yang dibbuktikan dengan foto melakukan kegiatan selama masa belajar dirumah diantaranya adalah Berolah raga, membuat kerajian tangan, serta mengisi waktu kegiatan bermanfaat lainnya seperti memasak, berkebun atau yang lain-lainnya.


Karakter Infovatif dan Kolaboratif

Karakter Inovatif dan kolaboratif pada siswa memamng harus selalu dipupuk agar menjadi karakter yang membudaya dalam dirinya. Tugas setiap guru adalah untuk menumbuhkan karakter ini secara kontinyu, karakter inovatif akan mendorong anak untuk menjadi pelopor-pelopor yang cerdas atau dalam menciptakan dan menghasilkan sesuatu yang akan yang bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Bukan tidak mungkin karakter inovatif yang terus bertumbuh dalam diri anak-anak kana mengantarkananya pada kemandirian dan kemerdekaan finansial apa bila ia terjun kemasyarakat nantinya.  Karakter inovatif akan menuntun diri anak menjadi seorang enterpreneur yang handal.

Walaupun di masa belajar yang sangatlah terbatas di masa vandemi Covid 19 ini kita sebagai guru hendaklah jangan berhenti mendorong tumbuh kembangnya jiwa inovatif tersebut. Melalui program ini saya sebagai CGP mencoba menumbuh kembangka  karakter tersebut dengan mencoba menugaskan siswa membuat sebuah karya inovatif secara berkelompok. dan hal ini direspon oleh anak-anak didik dengan mengirimkan foto kegiatan mereka dan bukti fisik dari apa yang telah mereka lakukan dan menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat. Berikut ini ditampilkan beberapa gambar tentang kegiatan mereka dan contoh  hasil kegiatannya

Kesimpulan

setiap siswa sebenarnya sudah membawa bakat dan kemampuannya sendiri, mereka sudah memiliki kodrat yang ditakdirkan ada padanya, dan sebagai guru kita hanya bisa menuntunnya untuk bertumbuh kembang ke arah yang baik agar nantinya mereka biasa memperoleh kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 


itulah sekelumit tentang tugas saya yang berhasil saya buat dan akhir kata semoga ini bermanfaat.


saya : Gusti Arianta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KERAJINAN BERBASIS MEDIA CAMPURAN

Materi 1 Prakarya Kelas 9 Semester Ganjil.